Jumat, 28 Desember 2012

Keadaan Geografi Kota Cimahi

Cimahi, terletak sekitar 120 kilometer (75 mil) tenggara dari Jakarta, antara Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat. Elevasi di puncak nya ke utara di Cimahi Utara Kecamatan, Desa Cipageran adalah 1.040 meter di atas permukaan laut dengan elevasi terendah 685 meter di selatan di cimahi Selatan Kecamatan, Desa Melong, cimahi elevasi rata-rata adalah sekitar 800 meter dan dikelilingi oleh sampai dengan 2.400 m (7.874 ft) dataran tinggi vulkanik Akhir Tersier dan Kuarter. Sungai diterbangkan seluruh cimahi adalah Cimahi sungai dengan debit air rata-rata 3830 liter / detik. Cimahi terletak di bagian utara barat 2,340.88 km ² luas Cekungan Bandung, baskom terdiri dari kota Cimahi, Kota Bandung, bagian dari Kabupaten Bandung, bagian dari Kabupaten Bandung Barat, dan bagian dari Kabupaten Sumedang. Sungai utama cekungan adalah Citarum tersebut; Cekungan Bandung merupakan sumber penting air untuk minum, air irigasi dan perikanan, dan 6.147 juta m³ air tanah adalah reservoir utama untuk Wilayah Metropolitan Bandung.

Bagian utara kota adalah hillier daripada yang lain, yang dipotong dibedakan puncak datar bentuk gunung berapi Tangkuban Parahu (Tangkuban Parahu harfiah berarti 'up-berbalik perahu' dalam dialek Sunda) dan Gunung Burangrang (bagian aktif dari sekali Vulkanik Gunung Sunda) dapat dilihat dari kota ke utara. Jangka panjang aktivitas gunung berapi telah menciptakan tanah andisol subur di utara, cocok untuk tanaman padi, buah, teh, tembakau dan kopi yang intensif. Di sebelah timur cimahi ada Tagog apu (bukit kapur, sisa-sisa laut bandung 20-30 Juta Tahun tua).

Data geologi menunjukkan bahwa Cekungan Bandung terletak di sebuah gunung berapi kuno, yang dikenal sebagai Gunung Sunda, didirikan sampai 3,000-4,000 meter (9,850-13,100 kaki) selama zaman Pleistosen. Dua skala besar letusan terjadi, yang pertama membentuk cekungan dan lainnya (est 55.000 Sebelum Sekarang) diblokir sungai Citarum, mengubah baskom ke danau yang dikenal sebagai "Danau Besar Bandung". Danau terkuras habis, alasan yang merupakan subyek perdebatan di kalangan ahli geologi, pilihan beberapa percaya air terkuras melalui saluran air bawah tanah pada daerah apu tagog kapur, dengan ribuan yang bahkan sepuluh ribu tahun erosi air di bukit tanah kapur yang membangun pembuangan air alami dari Bandung Danau besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar